COLORS OF GRIEF

Solo Art Exhibition of Mira El Amir • Curated by Gie Sanjaya

Creativite Indonesia | NEHA Hub
Jl. Cilandak Tengah No.11A

Jakarta Selatan
Opening Exhibiton 14 October 2023 | 03.30 PM

Exhibition Period 14 - 30 October 2023

Host by Aditya Setiadi • Cosmas Gozali • Lusi Ismail

Opening Remarks by Indah Ariani

Opening Art “Walk of Grief” with Poetry by Firnita Taufick

ID • Colors of Grief | Dunia yang dipenuhi warna warni kehidupan dan terus bergerak tanpa henti. Salah satu yang melekat di kehidupan manusia adalah “Duka”. Dalam konteks “The Colors Of Grief” pada pameran tunggal Mira merupakan wujud perjalanan titik dimensional duka yang mengakibatkan luka batin, kehilangan dan trauma. Melalui karya-karyanya merupakan proses perjalanan hidup dalam menemukan dan memulihkan duka. Mengundang anda untuk melangkah ke ruang kontemplatif tempat emosi bertemu dengan seni. Pameran ini menggali secara mendalam pengalaman kesedihan manusia secara universal, mengeksploitasinya melalui beragam seni visual kontemporer.

Kanvas yang dilukis Mira dengan kenangan, kehilangan, dan rasa sakit karena ketidakhadiran. Karya Mira, berupaya menyampaikan berbagai aspek kesedihan, yang masing-masing merupakan meditasi pribadi Mira sebagai seorang seniman terhadap subjek tersebut. “The Colors Of Grief “ bukanlah pengalaman monokrom, Ini adalah spektrum emosi, masing-masing warna menceritakan kisah kehilangan, cinta, dan penyembuhannya sendiri. Di sini, Anda akan menemukan beragam interpretasi artistik, mulai dari yang muram dan introspektif hingga yang bergairah.

Melalui berbagai medium, Mira menggunakan warna, tekstur, bentuk, dan simbolisme untuk membangkitkan kedalaman dan keragaman proses berduka. Kami mengundang Anda untuk dapat berhenti sejenak, merenung, dan mungkin menemukan warna kesedihan Anda sendiri. Saat Anda menjelajahi pameran ini dapat terlibat menjadi katalisator dialog dan intropeksi, memberikan ruang bagi pengunjung untuk terhubung dengan emosi sendiri dan orang lain. Dalam perjumpaan bersama dengan karya Mira, kita diingatkan akan bentuk kemanusiaan dan kekuatan berekspresi untuk membantu kita menghadapi tantangan hidup yang paling besar.

(Gie Sanjaya, 2023)

Curatorial

EN • Colors of Grief | A world filled with colorful life and constantly moving without stopping. One thing that is inherent in human life is "grief." In the context of "The Colors Of Grief" in Mira's solo exhibition, it is a form of a journey through the dimensions of grief, which results in emotional wounds, loss, and trauma. Her works are a process of life's journey in discovering and recovering from grief, inviting you to step into a contemplative space where emotion meets art. This exhibition delves deeply into the universal human experience of suffering, exploring it through various contemporary visual arts.

Mira's canvases paint with memories, loss, and the pain of absence. Mira's work conveys various aspects of grief, each of which represents Mira's transformation as an artist towards the subject. "The Colors Of Grief" is not a monochrome experience. It is a spectrum of emotions, each color tells its story of loss, love, and healing. Here, you'll find a variety of artistic interpretations, from the sad and reflective to the passionate.

Through various mediums, Mira uses color, texture, form, and symbolism to evoke the depth and diversity of lukewarm processes. We invite you to stop momentarily, reflect, and find the color of your sadness. As you get to know this actor, you can become a catalyst for dialogue and introspection, providing space for the audience to connect with their emotions and those of others. In jumping together with Mira’s artwork, we are reminded of the form of humanitarian assistance and the power of expression to help us face life's most significant challenges.

(Gie Sanjaya, 2023)

ID • Colors of Grief | Manusia akan selalu hidup, hubungan tersebut berkaitan dengan hewan, tumbuhan, gunung, lautan dan seluruh alam semesta. Hubungan antara diri sendiri dan alam semesta memerlukan keseimbangan dan sinkronisasi. Realitas yang dihasilkan dari hasil individu mempunyai dampak. Dampak baik pada diri sendiri seperti menyalahkan diri sendiri dan merasakan kehampaan yang begitu besar. Permasalahan lain seperti kerusakan lingkungan yang mengakibatkan bencana alam. Peristiwa tersebut menimbulkan trauma yang sangat mendalam. Alam semesta dapat menyumbang permasalahan dan menjadi sumber energi bagi manusia. Konflik yang terjadi pada individu secara mengejutkan menimbulkan stres sehingga berujung pada psikosomatis.

Secara etimologis, kata “mental” berasal dari kata latin yaitu “mens” atau “mentis” yang berarti roh, jiwa, jiwa atau kehidupan. Dalam bahasa Yunani, kesehatan terkandung dalam kata higiene yang berarti ilmu kesehatan. Oleh karena itu, kesehatan jiwa merupakan bagian dari kebersihan jiwa (mental health science). Kesehatan mental merupakan aspek yang sangat penting bagi fase kehidupan manusia. Menurut Karl Menninger, individu yang sehat mental adalah mereka yang mempunyai kemampuan mengendalikan diri, menunjukkan kecerdasan, berperilaku toleran terhadap perasaan orang lain, dan mempunyai sikap hidup bahagia.

Hari Kesehatan Mental Sedunia (WMHD) diperingati setiap tanggal 10 Oktober. WMHD pertama kali digagas pada tahun 1992 oleh World Federation for Mental Health (WFMH) dengan misi untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran mengenai kesehatan mental di dunia. Gangguan kesehatan jiwa di Indonesia sendiri setiap periodenya mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Menurut Riskesdas tahun 2018, gangguan kesehatan mental dan emosional sebesar 9,8% terjadi pada usia 15 tahun ke atas dari sampel populasi 300.000 rumah tangga. Kebutuhan untuk menjaga kesehatan mental diperlukan oleh setiap orang. Tema yang diangkat dalam pameran tunggalnya adalah terkait “kesedihan”. Duka adalah pengalaman universal dan pribadi. Duka dapat terjadi sebagai respons terhadap hilangnya nyawa, serta perubahan drastis pada rutinitas sehari-hari dan cara hidup yang biasanya memberi kita kenyamanan dan rasa stabilitas. Beberapa contoh kehilangan termasuk kematian orang yang dicintai, berakhirnya hubungan penting, kehilangan pekerjaan, kehilangan karena pencurian, atau hilangnya kemandirian karena cacat.

Mira pernah merasakan duka saat mengalami keguguran kedua. Mira dapat menemukan jiwa-jiwa yang hidup kembali melalui media seni abstrak yang ia tuangkan. Melalui seni dia dapat melanjutkan penyembuhan diri dan penyembuhan trauma. Dengan bantuan seorang terapis, Ia mendirikan workshop yang diberi nama “Lukis Jiwa”, nama Jiwa diambil dari nama anak pertamanya yang telah meninggal dunia. Lukisan jiwa adalah mengenal lebih jauh hubungan kita dengan diri sendiri dan orang lain melalui media seni lukis. Kunci utama kesehatan mental ada pada diri sendiri (self). Self-healing merupakan salah satu metode penyembuhan Kesehatan Mental, bukan dengan obat-obatan, melainkan dengan self-healing. Mira El Amir, bekerja adalah sebuah proses, untuk bertumbuh, mengenal diri sendiri dan menambah pengalaman spiritual, serta penyembuhan diri.

About Exhibition

EN • Colors of Grief | Humans will always live, these relationships are related to animals, plants, mountains, oceans and the entire universe. The relationship between oneself and the universe requires balance and synchronization. The reality that results from individual outcomes has an impact. Good effects on yourself such as blaming yourself and feeling such a great emptiness. Other problems such as environmental damage resulting in natural disasters. The incident caused a very deep trauma. The universe can contribute to problems and be a source of energy for humans. Conflicts that occur in surprising individuals generate stress, leading to psychosomatic.

Etymologically, the word "mental" comes from the Latin word, namely "mens" or "mentis" which means spirit, soul, soul or life. In Greek, health is contained in the word hygiene, which means the science of health. Therefore, mental health is part of mental hygiene (mental health science). Mental health is a very important aspect for the phase of human life. According to Karl Menninger, mentally healthy individuals are those who have the ability to self- control, show intelligence, behave with tolerance for other people's feelings, and have a happy life attitude.

World Mental Health Day (WMHD) is observed every 10 October. WMHD was first initiated in 1992 by the World Federation for Mental Health (WFMH) with a mission to increase knowledge and awareness about mental health in the world. Mental health disorders in Indonesia itself each period has increased quite high. According to Riskesdas in 2018, mental and emotional health disorders were 9.8% in terms of ages 15 years and over from a population sample of 300,000 households. The need to maintain mental health is needed by everyone. The theme raised in the solo exhibition is related to "grief". Grief is both a universal and a personal experience. Grief can occur in response to the loss of a life, as well as drastic changes to daily routines and ways of living that normally provide us with comfort and a sense of stability. Some examples of loss include the death of a loved one, the ending of an important relationship, job loss, loss through theft or the loss of independence through disability.

Mira once felt a mourned when she had a second miscarriage. Mira can find souls that come back to life through the medium of abstract art that she pours. Through art she can proceed in self-healing and trauma healing. With the help of a therapist, She set up a workshop called "Soul Painting", the name Jiwa was taken from the name of his son who had passed away. Soul painting is get to know more about your relationship with yourself and others through the medium of painting. The main key to mental health is within yourself (Self). Self-healing is one of the methods of healing Mental Health, not by medicine, but by self-healing. Mira El Amir, work is a process, to grow, to know oneself and to add spiritual experiences, as well as self-healing.

ID • Colors of Grief | is a manifestation of a long journey in finding the dimensional points of emotional wounds of loss, which are healed and expressed in works of art. Grief, trauma, and loss are the roots of energy that trigger Mira to create the artworks for this solo exhibition. Her works are a process of life's journey in discovering and recovering from the many traumas of loss and sadness she felt and experienced existentially. Through painting, she gains awareness of healing inner wounds and becomes a method of managing emotions. Through "soul painting," which was initiated by Mira, it becomes a space to foster mutual awareness of feelings of sadness and loss so that we can manage our emotions in a good direction.

Mira works mainly in an intuitive, expressionistic space, playing with many colors, patterns, and media. The essence of many of her works is the message of awareness that mourn is a part of life that we must accept and be aware of. We can't have everything in fact, we don't have anything in this world, even more deeply, we don't have ourselves. What can only be done is to feel the sorrow of loss with full awareness and surrender, trying to let go then the universe will carry out its duties.

Artist Statement

EN • Colors of Grief | merupakan wujud perjalanan panjang menemukan titik-titik dimensi luka emosional akibat kehilangan, yang disembuhkan dan diungkapkan dalam karya seni. Duka, trauma, dan kehilangan menjadi akar energi yang memicu Mira menciptakan karya untuk pameran tunggalnya ini. Karya-karyanya merupakan sebuah proses perjalanan hidup dalam menemukan dan memulihkan berbagai trauma kehilangan dan kesedihan yang ia rasakan dan alami secara eksistensial. Melalui seni lukis, ia mendapatkan kesadaran untuk menyembuhkan luka batin dan menjadi metode dalam mengelola emosi. Melalui “Lukis Jiwa” yang digagas Mira ini menjadi ruang untuk menumbuhkan kesadaran bersama akan perasaan sedih dan kehilangan sehingga kita bisa mengelola emosi ke arah yang baik.

Mira bekerja terutama dalam ruang yang intuitif dan ekspresionis, bermain dengan banyak warna, pola, dan media. Intisari dari banyak karyanya adalah pesan kesadaran bahwa kehilangan adalah bagian hidup yang harus kita terima dan waspadai. Faktanya, kita tidak dapat memiliki segalanya, kita tidak memiliki apa pun di dunia ini, lebih dalam lagi, kita tidak memiliki diri kita sendiri. Yang bisa dilakukan hanyalah merasakan duka kehilangan dengan kesadaran penuh dan pasrah, berusaha merelakan maka semesta akan menjalankan tugasnya.

Event Activation
Event Registration Here

Bernafas dan melukis merupakan salah satu kegiatan yang sangat mindfulness. Melatih keselarasan antara tarikan nafas dan goresan kuas juga punya keindahan tersendiri yang bermanfaat untuk kesehatan mental dan fisik kita. Yuk, ikuti workshop “Yoga Breathwork and Mindful Painting” bersama miraelamir dan sarah dari sukha studio kemang yang merupakan rangkaian acara pameran Colors of Grief.

Hari: Sabtu, 21 Oktober 2023 | Jam: 08:00-10:30 AM
Tempat: Creativite Indonesia • Neha Hub, Jl. Cilandak Tengah No.11A, Jakarta Selatan

Biaya: IDR 250,000

YOGA BREATHWORK & MINDFUL PAINTING

MENGINGAT RASA YANG PERNAH ADA

Setelah seminggu yang melelahkan, mending akhir pekanmu dihabiskan berkegiatan bareng klub masak sirja lewat “Lokakarya Journaling dan Icip-icip: "Mengingat Rasa yang Pernah Ada”. Akan ada serentetan kegiatan mulai dari meditasi, journaling, screening video, hingga icip-icip makanan sembari sharing session.

Hari: Minggu, 22 Oktober 2023 | Jam: 10:00-12:00 AM
Tempat: Creativite Indonesia • Neha Hub, Jl. Cilandak Tengah No.11A, Jakarta Selatan

Biaya: IDR 510,000 (sudah termasuk kopi/teh)

THERAPEUTIC EMBROIDERY with Gracia Veronica

Dengan mengimplementasikan teknik sulam untuk melatih fokus peserta. Peserta bebas memilih pola yang ditawarkan oleh mentor, namun tidak menutup kemungkinan jika peserta memiliki pola yang ingin disulam. Lokakarya ini membebaskan peserta menikmati proses menyulam, berfokus pada medianya yaitu kain dan benang, membiarkan benang berjalan sesuai dengan garis yang dibuat oleh peserta, mengisi bidang yang terhubung dari garis tersebut. Hasil akhirnya bukan hanya visual yang terbentuk, namun juga rasa kepuasan atas penasaran yang terbangun diawal pada saat memulai sulaman.

Hari: Sabtu, 28 Oktober 2023 | Jam: 13:00-16:00 PM
Tempat: Creativite Indonesia • Neha Hub, Jl. Cilandak Tengah No.11A, Jakarta Selatan

Biaya: IDR 300,000/pax • *max 10 participants

EXHIBITION TOUR AND GROUP DISCUSSION

Santai sore dan ketemu temen baru rasanya jadi pilihan aktivitas menarik buat kamu yang udah bingung mau ikut acara apa lagi akhir pekan nanti. Yuk, ikutan Colors of Grief exhibition tour dan diskusi bersama menjadi teman manusia! Disini, selain tur pameran, kita juga akan sama-sama bicara tentang duka dari banyak perspektif yang ada. Tapi eitss... gak perlu takut sedih-sedihan, karena duka ternyata punya banyak warnanya.

Hari: Minggu, 29 Oktober 2023 | Jam: 16:00-18:00 PM
Tempat: Creativite Indonesia • Neha Hub, Jl. Cilandak Tengah No.11A, Jakarta Selatan

Kegiatan ini terbuka untuk umum, jadi jangan lupa ajak temanmu ya!

Creativite Indonesia
NEHA Hub

Jl Cilandak Tengah 11 A
Jakarta Selatan
INDONESIA

𓈊